Talam Pandan



Duluuu kenal kue yg satu ini di pasar besar malang jaman kuliah...warnanya putih dgn hiasan sedikit abon, irisan cabe merah besar dan daun seledri di atasnya. Cuz penasaran kubeli satu....setelah kucicipi rasanya kok hambar gimanaaa gitcu......sejak itu aku males ngelirik kue yg kata penjualnya berjudul talam...  ٩(͡๏̯͡๏)۶
Sampai aku iseng browsing resep2 dan nemu foto kue talam yg keliatannya yummy...tapi tetep jg msh ragu mo buatnya... :D
Ragu rasanya jg ragu buatnya, tapi smakin kulihat kok smakin menarik dan smakin ngiler.... ;))
Lalu pilih2 resep di mulai 'n memutuskan pake resepnya mbak fatimah bahlawan... 

Bahan:

Lapisan pandan:
200 gr   tepung beras
50 gr     tepung sagu
100 gr   gula pasir
400 ml  santan ( aku pake santan instan )
100 ml  air pandan suji ( aku pake pasta pandan + air )
1 sdt     air kapur sirih
½ sdt    garam

Lapisan putih:
50 gr     tepung beras
25 gr     tepung sagu
400 ml  santan kental ( ini jg kuganti santan instan )
½ sdt    garam

Cara membuatnya:
Lapisan Pandan: taruh dalam wadah, tepung beras, tepung sagu, gula pasir, aduk rata, tuangi santan, air daun suji, garam dan air kapur sedikit demi sedikit sambil diremas-remas hingga menjadi adonan halus. Sisihkan.
Lapisan putih: campur semua bahan menjadi satu, aduk rata dan licin. sisihkan
Siapkan cetakan cucing/mangkuk kecil, polesi minyak sayur, isi dengan adonan setinggi 2/3 mangkuk, kukus 10 menit. Lalu tuangi adonan putih hingga penuh, kukus lagi 10 menit. Angkat.

Cucingnya aku pake yg kecil imut dan yg agak gedean...but hasil akhirnya manisan yg gedean penampakannya... ;)

And this is it...my first talam pandan.....

 Sayangnya aku lupa jadi berapa biji...coz dah gak sabaran nyicip ma anakku...tapi yg pasti rasanya betul2 enak...gurih dan lembut banget...
Kapan2 bikin lagi ah..... :D 






 

Arti sakinah, mawaddah, warahmah

Materi ini saya dapat dari pengantar sekolah pranikah di salman- itb tentang pemahaman awal menikah. Sekedar sharing saja, jika ada yang kurang dalam penyampaiannya mohon dikoreksi.


Mungkin kita sering mendengar atau bahkan mengucapkan ucapan selamat atau do’a kepada saudara/kerabat/teman yang akan menyempurnakan setengah agamanya dengan suatu kalimat “Semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah.” Kalimat tersebut sangat familiar bukan?

Kita awali dengan kata “Sakinah”. Sakinah merupakan pondasi dari bangunan rumah tangga yang sangat penting. Tanpanya, tiada mawaddah dan warahmah. Kalaupun ada, tidak akan bertahan lama. Sakinah itu meliputi kejujuran, pondasi iman dan taqwa kepada Allah SWT. Mengapa sakinah begitu penting dalam pernikahan? Seperti kita tahu bahwa pernikahan itu tidak hanya ikatan suci di dunia, melainkan ikatan tersebut akan dipertanggungjawabkan juga di akhirat.

Dalam Al Qur’an pun dikatakan bahwa suatu saat, akan banyak orang yang saling berkasih sayang di dunia, tetapi di akhirat kelak mereka akan bermusuhan, menyalahkan dan saling melempar tanggung jawab. Kecuali orang-orang yang berkasih sayang dilandasi dengan cinta kepada Allah SWT. Itulah sakinah. Sungguh indah bukan, jika suatu ikatan suci dilandasi dengan sakinah.

Kata kedua adalah mawaddah. Mawaddah itu berupa kasih sayang. Setiap mahluk Allah kiranya diberikan sifat ini, mulai dari hewan sampai manusia. Dalam konteks pernikahan, contoh mawaddah itu berupa “kejutan” suami untuk istrinya, begitu pun sebaliknya. Misalnya suatu waktu si suami bangun pagi-pagi sekali, membereskan rumah, menyiapkan sarapan untuk anak-anaknya. Dan ketika si istri bangun, hal tersebut merupakan kejutan yang luar biasa.

Banyak sekali contoh mawaddah yang bisa dilakukan untuk menambah rasa kasih sayang kepada pasangan. Sekedar bocoran untuk suami maupun istri, buatlah jadwal kejutan sehingga rumah tangga akan semakin manis, semakin indah, meskipun ditengah krisis ekonomi (hehe, gak nyambung pisang)

Nah, kata terakhir adalah warahmah. Warahmah ini hubungannya dengan kewajiban. Kewajiban seorang suami menafkahi istri dan anak-anaknya, mendidik, dan memberikan contoh yang baik. Kewajiban seorang istri untuk mena’ati suaminya. Intinya warahmah ini kaitannya dengan segala kewajiban.

Temans, kita patut bersyukur karena dilahirkan sebagai umat islam. Semua tata cara kehidupan telah diatur sedemikian rupa. Semua petunjuk telah disediakan. “Manual book” kita sebenarnya adalah yang paling kumplit diantara agama-agama lain. Bdw, saya bingung mau nulis apa lagi. Semoga tulisan ini bermanfaat.



*sumber: Coretan Online Tamrin*

hepi besdei pipi sayang...... :-*


3 Mei....ultah my honey, seumur-umur katanya belom pernah dapat tart ultah...deuh kacian si pipi...^^',  karna itulah kado ultahnya ku bikinin tart disamping jg aku gak bisa beliin kado yg laen...hiks
So dgn penuh harap akan jadi kejutan manis bwtnya, kubuatkan tart dgn dua lapis cake putih dan coklat yg lembut, dihias white cream, taburan coklat dan ceri....plus lilin warna-warni dan tulisan happy birthday  *usulan my lil princess...^^*
Cake dan creamnya aku kasih rhum agak banyakan biar rasanya lebih nendang....hehehe
Sayangnyaaa.......rencana surpraisnya gatot, gara2 princess tita ngebiarin pipi masuk dapur....wuaa....ketauan dueh klo aku bikinin tart.... \'o'/
Tapi ya sutralah....yg penting pipi suka... ^_~
Malamnya kuantar di kantornya biar bisa dinikmati teman2 kerjanya dan skalian pamer klo aku niii bisa masak.....hahahaha
Dan yg lebih membahagiakan kulihat senyum bahagia pipi...ditambah hasil jerih payahku langsung ludes....senangnyaaa... \^o^/
Met ultah ya sayang, moga panjang umur, slalu sehat dan bahagia...dan slalu sayang mimi slama-lamanya....i luv u pi....mwahh
And....this is the unforgettable moment....



masak yukkk......bikin cake tabur keju... ^ ^


Bahan:
100 gram tepung terigu
100 gram gula pasir
1 sdm tepung maizena
1 sdm susu bubuk
1 sdt emulsifier SP/TBM
6 butir telur ukuran sedang
100 gram margarin di lelehkan
1/2 sdt vanili
rhum kalau suka
butter cream untuk olesan bs di ganti margarin
keju 

Butter cream:
250 gram mentega putih
3 sachet susu kental manis bisa di tambah gula cair  
vanili dan rhum
Cara bikin: aduk semua bahan mixer sampai tercampur rata dan lembut.

Cara:
  • campur telur, emulsifier dan gula lalu kocok sampai mengembang.
  • campur terigu, maizena dan susu bubuk, ayak lalu campurkan ke dlm adonan tepung, aduk dgn kecepatan mixer rendah, setelah rata aduk dgn kecepatan tinggi selama 1 menit.
  • setelah rata beri margarin leleh, vanili dan rhum aduk rata dgn spatula.
  • tuang ke dalam cetakan uk 22x22 yg telah di lapisi kertas roti dan di oles margarin.
  • oven sampai matang kurang lebih 25-30 menit.
  • setelah dingin keluarkan dari loyang, oles dengan butter cream dan beri keju parut di atasnya. 
selamat mencoba...... ^o^ 

 

Mengenal Tata Upacara Pengantin Adat Jawa

 A. PENDAHULUAN 

Secara kodrati, manusia diciptakan berpasang-pasangan (Q.S. Ar-Ruum : 21) dengan harapkan mampu hidup berdampingan penuh rasa cinta dan kasih sayang. Dari sini tampak bahwa sampai kapan pun, manusia tidak mampu hidup seorang diri, tanpa bantuan dan kehadiran orang lain.

Salah satu cara yang dipakai untuk melambangkan bersatunya dua insan yang berlainan jenis dan sah menurut agama dan hukum adalah pernikahan. Masing-masing daerah mempunyai tata upacara pernikahannya sendiri-sendiri. Dalam bahasan ini, penulis akan mencoba mendeskripsikan tata upacara pernikahan adat Jawa dipandang dari sudut pandang semiotika.


B. PEMBAHASAN

Pernikahan adalah suatu rangkaian upacara yang dilakukan sepasang kekasih untuk menghalalkan semua perbuatan yang berhubungan dengan kehidupan suami-istri guna membentuk suatu keluarga dan meneruskan garis keturunan. Guna melakukan prosesi pernikahan, orang Jawa selalu mencari hari baik, maka perlu dimintakan pertimbangan dari ahli penghitungan hari baik berdasarkan patokan Primbon Jawa. Setelah ditemukan hari baik, maka sebulan sebelum akad nikah, secara fisik calon pengantin perempuan disiapkan untuk menjalani hidup pernikahan, dengan cara diurut perutnya dan diberi jamu oleh ahlinya. Hal ini dikenal dengan istilah baik, yaitu pengurutan perut untuk menempatkan rahim dalam posisi yang tepat agar dalam persetubuhan pertama memperoleh keturunan, dan minum jamu Jawa agar tubuh ideal dan singset.

Sebelum pernikahan dilakukan, ada beberapa prosesi yang seharusnya dilakukan, baik oleh pihak laki-laki maupun perempuan. Menurut Sumarsono (2007), tata upacara pernikahan adat Jawa adalah sebagai berikut :

Babak I (Tahap Pembicaraan)

Yaitu tahap pembicaraan antara pihak yang akan punya hajat mantu dengan pihak calon besan, mulai dari pembicaraan pertama sampai tingkat melamar dan menentukan hari penentuan (gethok dina).

Babak II (Tahap Kesaksian)

Babak ini merupakan peneguhan pembicaaan yang disaksikan oleh pihak ketiga, yaitu warga kerabat dan atau para sesepuh di kanan-kiri tempat tinggalnya, melalui acara-acara sebagai berikut :

1. Srah-srahan

Yaitu menyerahkan seperangkat perlengkapan sarana untuk melancarkan pelaksanaan acara sampai hajat berakhir. Untuk itu diadakan simbol-simbol barang-barang yang mempunyai arti dan makna khusus, berupa cincin, seperangkat busana putri, makanan tradisional, buah-buahan, daun sirih dan uang. Adapun makna dan maksud benda-benda tersebut adalah :

a. Cincin emas

yang dibuat bulat tidak ada putusnya, maknanya agar cinta mereka abadi tidak terputus sepanjang hidup.

b. Seperangkat busana putri

bermakna masing-masing pihak harus pandai menyimpan rahasia terhadap orang lain.

c. Perhiasan yang terbuat dari emas, intan dan berlian

mengandung makna agar calon pengantin putri selalu berusaha untuk tetap bersinar dan tidak membuat kecewa.

d. Makanan tradisional

terdiri dari jadah, lapis, wajik, jenang; semuanya terbuat dari beras ketan. Beras ketan sebelum dimasak hambur, tetapi setelah dimasak, menjadi lengket. Begitu pula harapan yang tersirat, semoga cinta kedua calon pengantin selalu lengket selama-lamanya.

e. Buah-buahan

bermakna penuh harap agar cinta mereka menghasilkan buah kasih yang bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat.

f. Daun sirih

Daun ini muka dan punggungnya berbeda rupa, tetapi kalau digigit sama rasanya. Hal ini bermakna satu hati, berbulat tekad tanpa harus mengorbankan perbedaan.

2. Peningsetan

Lambang kuatnya ikatan pembicaraan untuk mewujudkan dua kesatuan yang ditandai dengan tukar cincin antara kedua calon pengantin.

3. Asok tukon

Hakikatnya adalah penyerahan dana berupa sejumlah uang untuk membantu meringankan keuangan kepada keluarga pengantin putri.

4. Gethok dina

Menetapkan kepastian hari untuk ijab qobul dan resepsi. Untuk mencari hari, tanggal, bulan, biasanya dimintakan saran kepada orang yang ahli dalam perhitungan Jawa.

Babak III (Tahap Siaga)

Pada tahap ini, yang akan punya hajat mengundang para sesepuh dan sanak saudara untuk membentuk panitia guna melaksanakan kegiatan acara-acara pada waktu sebelum, bertepatan, dan sesudah hajatan.

1. Sedhahan

Yaitu cara mulai merakit sampai membagi undangan.

2. Kumbakarnan

Pertemuan membentuk panitia hajatan mantu, dengan cara :

a. pemberitahuan dan permohonan bantuan kepada sanak saudara, keluarga, tetangga, handai taulan, dan kenalan.

b. adanya rincian program kerja untuk panitia dan para pelaksana.

c. mencukupi segala kerepotan dan keperluan selama hajatan.

d. pemberitahuan tentang pelaksanaan hajatan serta telah selesainya pembuatan undangan.

3. Jenggolan atau Jonggolan

Saatnya calon pengantin sekalian melapor ke KUA (tempat domisili calon pengantin putri). Tata cara ini sering disebut tandhakan atau tandhan, artinya memberi tanda di Kantor Pencatatan Sipil akan ada hajatan mantu, dengan cara ijab.

Babak IV (Tahap Rangkaian Upacara)

Tahap ini bertujuan untuk menciptakan nuansa bahwa hajatan mantu sudah tiba. Ada beberapa acara dalam tahap ini, yaitu :

1. Pasang tratag dan tarub

Pemasangan tratag yang dilanjutnya dengan pasang tarub digunakan sebagai tanda resmi bahwa akan ada hajatan mantu dirumah yang bersangkutan. Tarub dibuat menjelang acara inti. Adapun ciri kahs tarub adalah dominasi hiasan daun kelapa muda (janur), hiasan warna-warni, dan kadang disertai dengan ubarampe berupa nasi uduk (nasi gurih), nasi asahan, nasi golong, kolak ketan dan apem.

2. Kembar mayang

Berasal dari kata kembar artinya sama dan mayang artinya bunga pohon jambe atau sering disebut Sekar Kalpataru Dewandaru, lambang kebahagiaan dan keselamatan. Jika pawiwahan telah selesai, kembar mayang dilabuh atau dibuang di perempatan jalan, sungai atau laut dengan maksud agar pengantin selalu ingat asal muasal hidup ini yaitu dari bapak dan ibu sebagai perantara Tuhan Yang Maha Kuasa. Barang-barang untuk kembar mayang adalah :

a. Batang pisang, 2-3 potong, untuk hiasan. Biasanya diberi alas dari tabung yang terbuat dari kuningan.

b. Bambu aur untuk penusuk (sujen), secukupnya.

c. Janur kuning, ± 4 pelepah.

d. Daun-daunan: daun kemuning, beringin beserta ranting-rantingnya, daun apa-apa, daun girang dan daun andong.

e. Nanas dua buah, pilih yang sudah masak dan sama besarnya.

f. Bunga melati, kanthil dan mawar merah putih.

g. Kelapa muda dua buah, dikupas kulitnya dan airnya jangan sampai tumpah. Bawahnya dibuat rata atau datar agar kalau diletakkan tidak terguling dan air tidak tumpah.

3. Pasang tuwuhan (pasren)

Tuwuhan dipasang di pintu masuk menuju tempat duduk pengantin. Tuwuhan biasanya berupa tumbuh-tumbuhan yang masing-masing mempunyai makna :

a. Janur

Harapannya agar pengantin memperoleh nur atau cahaya terang dari Yang Maha Kuasa.

b. Daun kluwih

Semoga hajatan tidak kekurangan sesuatu, jika mungkin malah dapat lebih (luwih) dari yang diperhitungkan.

c. Daun beringin dan ranting-rantingnya

Diambil dari kata keinginan, artinya harapan, cita-cita atau keinginan yang didambakan mudah-mudahan selalu terlaksana.

d. Daun dadap serep

Berasal dari suku kata arep artinya dingin, sejuk, teduh, damai, tenang tidak ada gangguan apa pun.

e. Seuntai padi (pari sewuli)

Melambangkan semakin berisi semakin merunduk. Diharapkan semakin berbobot dan berlebih hidupnya, semakin ringan kaki dan tangannya, dan selalu siap membantu sesama yang kekurangan.

f. Cengkir gadhing

Air kelapa muda (banyu degan), adalah air suci bersih, dengan lambang ini diharapkan cinta mereka tetap suci sampai akhir hayat.

g. Setundhun gedang raja suluhan (setandan pisang raja)

Semoga kelak mempunyai sifat seperti raja hambeg para marta, mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi.

h. Tebu wulung watangan (batang tebu hitam)

Kemantapan hati (anteping kalbu), jika sudah mantap menentukan pilihan sebagai suami atau istri, tidak tengok kanan-kiri lagi.

i. Kembang lan woh kapas (bunga dan buah kapas)

Harapannya agar kedua pengantin kelak tidak kekurangan sandang, pangan, dan papan. Selalu pas, tetapi tidak pas-pasan.

j. Kembang setaman dibokor (bunga setaman yang ditanam di air dalam bokor)

Harapannya agar kehidupan kedua pengantin selalu cerah ibarat bunga di taman.

4. Siraman

Ubarampe yang harus disiapkan berupa air bunga setaman, yaitu air yang diambil dari tujuh sumber mata air yang ditaburi bunga setaman yang terdiri dari mawar, melati dan kenanga. Tahapan upacara siraman adalah sebagai berikut :

- calon pengantin mohon doa restu kepada kedua orangtuanya.

- calon mantu duduk di tikar pandan tempat siraman.

- calon pengatin disiram oleh pinisepuh, orangtuanya dan beberapa wakil yang ditunjuk.

- yang terakhir disiram dengan air kendi oleh bapak ibunya dengan mengucurkan ke muka, kepala, dan tubuh calon pengantin. Begitu air kendi habis, kendi lalu dipecah sambil berkata “Niat ingsun ora mecah kendi, nanging mecah pamore anakku wadon.

5. Adol dhawet

Upacara ini dilaksanakan setelah siraman. Penjualnya adalah ibu calon pengantin putri yang dipayungi oleh bapak. Pembelinya adalah para tamu dengan uang pecahan genting (kreweng). Upacara ini mengandung harapan agar nanti pada saat upacara panggih dan resepsi, banyak tamu dan rezeki yang datang.

6. Midodareni

Midodareni adalah malam sebelum akad nikah, yaitu malam melepas masa lajang bagi kedua calon pengantin. Acara ini dilakukan di rumah calon pengantin perempuan. Dalam acara ini ada acara nyantrik untuk memastikan calon pengantin laki-laki akan hadir dalam akad nikah dan sebagai bukti bahwa keluarga calon pengantin perempuan benar-benar siap melakukan prosesi pernikahan di hari berikutnya. Midodareni berasal dari kata midodareni (bidadari), lalu menjadi midodareni yang berarti membuat keadaan calon pengantin seperti bidadari. Dalam dunia pewayangan, kecantikan dan ketampanan calon pengantin diibaratkan seperti Dewi Kumaratih dan Dewa Kumajaya.

Babak V (Tahap Puncak Acara)

1. Ijab qobul

Peristiwa penting dalam hajatan mantu adalah ijab qobul dimana sepasang calon pengantin bersumpah di hadapan naib yang disaksikan wali, pinisepuh dan orang tua kedua belah pihak serta beberapa tamu undangan. Saat akad nikah, ibu dari kedua pihak, tidak memakai subang atau giwang guna memperlihatkan keprihatinan mereka sehubungan dengan peristiwa menikahkan atau ngentasake anak.

2. Upacara panggih

Adapun tata urutan upacara panggih adalah sebagai berikut :

a. Liron kembar mayang

Saling tukar kembar mayang antar pengantin, bermakna menyatukan cipta, rasa dan karsa untuk mersama-sama mewujudkan kebahagiaan dan keselamatan.

b. Gantal

Daun sirih digulung kecil diikat benang putih yang saling dilempar oleh masing-masing pengantin, dengan harapan semoga semua godaan akan hilang terkena lemparan itu.

c. Ngidak endhog

Pengantin putra menginjak telur ayam sampai pecah sebagai simbol seksual kedua pengantin sudah pecah pamornya.

d. Pengantin putri mencuci kaki pengantin putra

Mencuci dengan air bunga setaman dengan makna semoga benih yang diturunkan bersih dari segala perbuatan yang kotor.

e. Minum air degan

Air ini dianggap sebagai lambang air hidup, air suci, air mani (manikem).

f. Di-kepyok dengan bunga warna-warni

Mengandung harapan mudah-mudahan keluarga yang akan mereka bina dapat berkembang segala-galanya dan bahagia lahir batin.

g. Masuk ke pasangan

Bermakna pengantin yang telah menjadi pasangan hidup siap berkarya melaksanakan kewajiban.

h. Sindur

Sindur atau isin mundur, artinya pantang menyerah atau pantang mundur. Maksudnya pengantin siap menghadapi tantangan hidup dengan semangat berani karena benar.

Setelah melalui tahap panggih, pengantin diantar duduk di sasana riengga, di sana dilangsungkan tata upacara adat Jawa, yaitu :

i. Timbangan

Bapak pengantin putri duduk diantara pasangan pengantin, kaki kanan diduduki pengantin putra, kaki kiri diduduki pengantin putri. Dialog singkat antara Bapak dan Ibu pengantin putri berisi pernyataan bahwa masing-masing pengantin sudah seimbang.

j. Kacar-kucur

Pengantin putra mengucurkan penghasilan kepada pengantin putri berupa uang receh beserta kelengkapannya. Mengandung arti pengantin pria akan bertanggung jawab memberi nafkah kepada keluarganya.

k. Dulangan

Antara pengantin putra dan putri saling menyuapi. Hal ini mengandung kiasan laku memadu kasih diantara keduanya (simbol seksual). Dalam upacara dulangan ada makna tutur adilinuwih (seribu nasihat yang adiluhung) dilambangkan dengan sembilan tumpeng yang bermakna :

- tumpeng tunggarana : agar selalu ingat kepada yang memberi hidup.

- tumpeng puput : berani mandiri.

- tumpeng bedhah negara : bersatunya pria dan wanita.

- tumpeng sangga langit : berbakti kepada orang tua.

- tumpeng kidang soka : menjadi besar dari kecil.

- tumpeng pangapit : suka duka adalah wewenang Tuhan Yang Maha Esa.

- tumpeng manggada : segala yang ada di dunia ini tidak ada yang abadi.

- tumpeng pangruwat : berbaktilah kepada mertua.

- tumpeng kesawa : nasihat agar rajin bekerja.

3. Sungkeman

Sungkeman adalah ungkapan bakti kepada orang tua, serta mohon doa restu. Caranya, berjongkok dengan sikap seperti orang menyembah, menyentuh lutut orang tua pengantin perempuan, mulai dari pengantin putri diikuti pengantin putra, baru kemudian kepada bapak dan ibu pengantin putra.

C. TINJAUAN DENGAN PENDEKATAN SEMIOTIKA

Pendekatan yang dipakai dalam makalah ini adalah pendekatan semiotika. Semiotika memiliki dua tokoh, yakni Ferdinand de Saussure (1857-1913) dan Charles Sander Peirce (1839-1914). Keduanya mengembangkan ilmu semiotika secara terpisah dan tidak mengenal satu sama lain, Saussure di Eropa dan Peirce di Amerika Serikat. Latar belakang keilmuan Saussure adalah Linguistik, sedangkan Peirce filsafat. Saussure menyebut ilmu yang dikembangkannya ‘semiologi’ (semiology), sedangkan Peirce menyebut ilmu yang dibangunnya ‘semiotika’ (semiotics). Dalam perkembangan selanjutnya istilah ‘semiotika’ lebih popular dari pada ‘semiologi’.

Berdasarkan hubungan tanda dan objek, Peirce membagi tanda menjadi tiga, yakni ikon (icon), indeks (index) dan simbol (symbol). Ikon adalah sesuatu yang berfungsi sebagai tanda berdasarkan kemiripannya dengan sesuatu yang lain. Indeks adalah sebuah tanda yang dalam corak tandanya tergantung dari adanya sebuah ‘objek’ atau denotatum. Simbol adalah tanda yang hubungan antara tanda dan objeknya ditentukan oleh sebuah peraturan yang berlaku umum. Berikut penjelasan tanda berdasarkan kenyataan hubungan dengan jenis dasarnya :

1. Ikon

Ikon merupakan tanda yang menyerupai benda yang diwakilinya, atau suatu tanda yang menggunakan kesamaan atau ciri-ciri yang sama dengan apa yang dimaksudkannya. Dalam hal ini cincin emas, seperangkat busana putri dan uang merupakan ikon, karena benda-benda tersebut mewakili benda yang sebenarnya.

2. Indeks

Indeks adalah tanda yang sifat tandanya tergantung dari keberadaanya suatu denotasi, sehingga dalam terminologi Peirce merupakan secondness. Dengan kata lain, indeks adalah suatu tanda yang mempunyai kaitan atau kedekatan dengan apa yang diwakilinya. Dalam hal ini tarub, kembar mayang, dan tuwuhan merupakan indeks. Hal ini dikarenakan item tersebut hanya ditemui dalam upacara pernikahan adat Jawa.

3. Simbol

Simbol adalah suatu tanda, dimana hubungan tanda dan denotasinya ditentukan oleh peraturan yang berlaku umum atau ditentukan oleh suatu kesepakatan bersama (konversi). Cincin emas, seperangkat busana putri, perhiasan yang terbuat dari emas, intan dan berlian; makanan tradisional, buah-buahan, daun sirih, peningset, janur, daun kluwih, daun beringin lengkap dengan ranting-rantingnya, daun alang-alang, daun dadap sirep, seuntai padi, cengkir gadhing, setandan pisang raja, batang tebu hitam, bunga dan buah kapas, bunga setaman dan sungkeman merupakan simbol. Hal ini dikarenakan masing-masing item tersebut memiliki makna simbolis yang terkandung di dalamnya.

D. PENUTUP

Demikianlah tata upacara pernikahan Jawa yang sampai saat ini masih digunakan dalam pernikahan di Jawa. Jika diamati secara detail, prosesi pernikahan di Jawa terkesan “njlimet atau rumit�. Hal ini dikarenakan banyaknya perlambang yang dipakai di dalamnya. Kenyataan ini tidak dapat dipungkiri, karena sampai saat ini masyarakat Jawa masih senang menggunakan simbol atau perlambang dalam kehidupannya.

REFERENSI

__________. 2005. Adat Istiadat Jawa. http://www.karatonsurakarta.com (diakses 14 Januari 2008 pukul 15.15 WIB).

Mangun Hardjodikromo. 2005. Adat Istiadat Jawa : Manusia Jawa Sejak Dalam Kandungan Sampai Wafat. www.semarasanta.wordpress.com> (diakses 14 Januari 2008 pukul 15.15 WIB).

Panuti Sujiman. 1992. Serba-Serbi Semiotika. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Sumarsono. 2007. Tata Upacara Pengantin Adat Jawa. Jakarta: PT. Buku Kita.
Diposkan oleh yohanes.weddingsby@blogspot.com

aborsi

Yang berpikir 'tuk aborsi atau menginginkan tindakan tersebut dengan alasan apapun sebaiknya baca tulisan di bawah ini dech....dan ketahuilah di luar sana masih banyak wanita yg menginginkan punya baby tetapi mereka tidak seberuntung kalian yang diberi kepercayaan dan anugerah oleh Tuhan....

*story from hypno-birthing forum*
 
Hi Mommy,,!
Aku memang hanya 3/4 inci saja panjangnya,
Tp aku sudah punya seluruh organ tubuh.
Aku suka suaramu.
Setiap kali aku mendengarnya, aku pasti menggoyangkan tangan dan kakiku.
Suara detak jantungmu adalah lagu kesukaanku.

Month Two.
Mommy,
Hari ini aku belajar menghisap jariku
Bila kamu bisa melihatku
Mommy pasti tau kalau aku adalah bayimu.
Aku memang belum cukup besar tuk hidup di luar.
Betapa nyaman dan hangat di dalam sini, mommy.

Month Three.
Tahukah kamu mommy???
Aku anak perempuan atau laki-laki?
Aku harap mommy bahagia karenanya.
Aku selalu berharap mommy selalu bahagia.
Karena bila kamu sedih,
Akupun ikut sedih.
Dan aku pun ikut menangis walaupun mommy tidak bisa mendengarnya.

Month Four.
Mommy,
Rambutku mulai tumbuh.
Memang masih pendek dan halus tapi akan tumbuh banyak sekali.
Aku telah berlatih lama sekali.
Sehingga aku bisa menengok, melipat dan merenggangkan kaki dan tangan-tanganku.
Aku menjadi ahli dalam hal-hal itu.

Month Five.
Kamu pergi ke dokter hari ini.
Tp Mom, dia bohong kepadamu.
Dia bilang kalau aku tak ada.
TAPI AKU ADA!!!!! MOM, DENGARLAH AKU, AKU BAYIMU.
Mommy, apa itu ABORSI???

Month Six.
Aku bisa mendengar dokter itu lagi.
Aku tidak suka dia.
Dia sangat tidak berperasaan.
Sesuatu datang mengancam rumahku.
Dokter-dokter itu bilang itu jarum.
Mommy apa itu??? TOLONG, AKU TERBAKAR!
TOLONG HENTIKAN DIA!
AKU TIDAK BiSA MELAWANNYA!
MOMMY! TOLONG!!!

Month Seven.
Mommy,
Aku baik-baik saja.
Aku sudah bersama TUHAN. DIA MEMEGANG TANGANKU.
Dan Dia telah memberitahuku apa itu aborsi.
Mengapa kamu tidak menginginkanku, Mommy?

Every abortion is just…
Satu jantung LAGI yang berhenti berdetak.
Dua mata yang tidak dapat LAGI melihat dunia.
Dua tangan LAGI yang tidak akan pernah memegang.
Dua kaki LAGI yang tidak akan pernah bisa berlari dan berjalan.
Satu mulut LAGI yang tidak akan pernah bisa berbicara.

Mengenal Tata Upacara Pengantin Adat Jawa

 A. PENDAHULUAN 

Secara kodrati, manusia diciptakan berpasang-pasangan (Q.S. Ar-Ruum : 21) dengan harapkan mampu hidup berdampingan penuh rasa cinta dan kasih sayang. Dari sini tampak bahwa sampai kapan pun, manusia tidak mampu hidup seorang diri, tanpa bantuan dan kehadiran orang lain.

Salah satu cara yang dipakai untuk melambangkan bersatunya dua insan yang berlainan jenis dan sah menurut agama dan hukum adalah pernikahan. Masing-masing daerah mempunyai tata upacara pernikahannya sendiri-sendiri. Dalam bahasan ini, penulis akan mencoba mendeskripsikan tata upacara pernikahan adat Jawa dipandang dari sudut pandang semiotika.


B. PEMBAHASAN

Pernikahan adalah suatu rangkaian upacara yang dilakukan sepasang kekasih untuk menghalalkan semua perbuatan yang berhubungan dengan kehidupan suami-istri guna membentuk suatu keluarga dan meneruskan garis keturunan. Guna melakukan prosesi pernikahan, orang Jawa selalu mencari hari baik, maka perlu dimintakan pertimbangan dari ahli penghitungan hari baik berdasarkan patokan Primbon Jawa. Setelah ditemukan hari baik, maka sebulan sebelum akad nikah, secara fisik calon pengantin perempuan disiapkan untuk menjalani hidup pernikahan, dengan cara diurut perutnya dan diberi jamu oleh ahlinya. Hal ini dikenal dengan istilah baik, yaitu pengurutan perut untuk menempatkan rahim dalam posisi yang tepat agar dalam persetubuhan pertama memperoleh keturunan, dan minum jamu Jawa agar tubuh ideal dan singset.

Sebelum pernikahan dilakukan, ada beberapa prosesi yang seharusnya dilakukan, baik oleh pihak laki-laki maupun perempuan. Menurut Sumarsono (2007), tata upacara pernikahan adat Jawa adalah sebagai berikut :

Babak I (Tahap Pembicaraan)

Yaitu tahap pembicaraan antara pihak yang akan punya hajat mantu dengan pihak calon besan, mulai dari pembicaraan pertama sampai tingkat melamar dan menentukan hari penentuan (gethok dina).

Babak II (Tahap Kesaksian)

Babak ini merupakan peneguhan pembicaaan yang disaksikan oleh pihak ketiga, yaitu warga kerabat dan atau para sesepuh di kanan-kiri tempat tinggalnya, melalui acara-acara sebagai berikut :

1. Srah-srahan

Yaitu menyerahkan seperangkat perlengkapan sarana untuk melancarkan pelaksanaan acara sampai hajat berakhir. Untuk itu diadakan simbol-simbol barang-barang yang mempunyai arti dan makna khusus, berupa cincin, seperangkat busana putri, makanan tradisional, buah-buahan, daun sirih dan uang. Adapun makna dan maksud benda-benda tersebut adalah :

a. Cincin emas

yang dibuat bulat tidak ada putusnya, maknanya agar cinta mereka abadi tidak terputus sepanjang hidup.

b. Seperangkat busana putri

bermakna masing-masing pihak harus pandai menyimpan rahasia terhadap orang lain.

c. Perhiasan yang terbuat dari emas, intan dan berlian

mengandung makna agar calon pengantin putri selalu berusaha untuk tetap bersinar dan tidak membuat kecewa.

d. Makanan tradisional

terdiri dari jadah, lapis, wajik, jenang; semuanya terbuat dari beras ketan. Beras ketan sebelum dimasak hambur, tetapi setelah dimasak, menjadi lengket. Begitu pula harapan yang tersirat, semoga cinta kedua calon pengantin selalu lengket selama-lamanya.

e. Buah-buahan

bermakna penuh harap agar cinta mereka menghasilkan buah kasih yang bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat.

f. Daun sirih

Daun ini muka dan punggungnya berbeda rupa, tetapi kalau digigit sama rasanya. Hal ini bermakna satu hati, berbulat tekad tanpa harus mengorbankan perbedaan.

2. Peningsetan

Lambang kuatnya ikatan pembicaraan untuk mewujudkan dua kesatuan yang ditandai dengan tukar cincin antara kedua calon pengantin.

3. Asok tukon

Hakikatnya adalah penyerahan dana berupa sejumlah uang untuk membantu meringankan keuangan kepada keluarga pengantin putri.

4. Gethok dina

Menetapkan kepastian hari untuk ijab qobul dan resepsi. Untuk mencari hari, tanggal, bulan, biasanya dimintakan saran kepada orang yang ahli dalam perhitungan Jawa.

Babak III (Tahap Siaga)

Pada tahap ini, yang akan punya hajat mengundang para sesepuh dan sanak saudara untuk membentuk panitia guna melaksanakan kegiatan acara-acara pada waktu sebelum, bertepatan, dan sesudah hajatan.

1. Sedhahan

Yaitu cara mulai merakit sampai membagi undangan.

2. Kumbakarnan

Pertemuan membentuk panitia hajatan mantu, dengan cara :

a. pemberitahuan dan permohonan bantuan kepada sanak saudara, keluarga, tetangga, handai taulan, dan kenalan.

b. adanya rincian program kerja untuk panitia dan para pelaksana.

c. mencukupi segala kerepotan dan keperluan selama hajatan.

d. pemberitahuan tentang pelaksanaan hajatan serta telah selesainya pembuatan undangan.

3. Jenggolan atau Jonggolan

Saatnya calon pengantin sekalian melapor ke KUA (tempat domisili calon pengantin putri). Tata cara ini sering disebut tandhakan atau tandhan, artinya memberi tanda di Kantor Pencatatan Sipil akan ada hajatan mantu, dengan cara ijab.

Babak IV (Tahap Rangkaian Upacara)

Tahap ini bertujuan untuk menciptakan nuansa bahwa hajatan mantu sudah tiba. Ada beberapa acara dalam tahap ini, yaitu :

1. Pasang tratag dan tarub

Pemasangan tratag yang dilanjutnya dengan pasang tarub digunakan sebagai tanda resmi bahwa akan ada hajatan mantu dirumah yang bersangkutan. Tarub dibuat menjelang acara inti. Adapun ciri kahs tarub adalah dominasi hiasan daun kelapa muda (janur), hiasan warna-warni, dan kadang disertai dengan ubarampe berupa nasi uduk (nasi gurih), nasi asahan, nasi golong, kolak ketan dan apem.

2. Kembar mayang

Berasal dari kata kembar artinya sama dan mayang artinya bunga pohon jambe atau sering disebut Sekar Kalpataru Dewandaru, lambang kebahagiaan dan keselamatan. Jika pawiwahan telah selesai, kembar mayang dilabuh atau dibuang di perempatan jalan, sungai atau laut dengan maksud agar pengantin selalu ingat asal muasal hidup ini yaitu dari bapak dan ibu sebagai perantara Tuhan Yang Maha Kuasa. Barang-barang untuk kembar mayang adalah :

a. Batang pisang, 2-3 potong, untuk hiasan. Biasanya diberi alas dari tabung yang terbuat dari kuningan.

b. Bambu aur untuk penusuk (sujen), secukupnya.

c. Janur kuning, ± 4 pelepah.

d. Daun-daunan: daun kemuning, beringin beserta ranting-rantingnya, daun apa-apa, daun girang dan daun andong.

e. Nanas dua buah, pilih yang sudah masak dan sama besarnya.

f. Bunga melati, kanthil dan mawar merah putih.

g. Kelapa muda dua buah, dikupas kulitnya dan airnya jangan sampai tumpah. Bawahnya dibuat rata atau datar agar kalau diletakkan tidak terguling dan air tidak tumpah.

3. Pasang tuwuhan (pasren)

Tuwuhan dipasang di pintu masuk menuju tempat duduk pengantin. Tuwuhan biasanya berupa tumbuh-tumbuhan yang masing-masing mempunyai makna :

a. Janur

Harapannya agar pengantin memperoleh nur atau cahaya terang dari Yang Maha Kuasa.

b. Daun kluwih

Semoga hajatan tidak kekurangan sesuatu, jika mungkin malah dapat lebih (luwih) dari yang diperhitungkan.

c. Daun beringin dan ranting-rantingnya

Diambil dari kata keinginan, artinya harapan, cita-cita atau keinginan yang didambakan mudah-mudahan selalu terlaksana.

d. Daun dadap serep

Berasal dari suku kata arep artinya dingin, sejuk, teduh, damai, tenang tidak ada gangguan apa pun.

e. Seuntai padi (pari sewuli)

Melambangkan semakin berisi semakin merunduk. Diharapkan semakin berbobot dan berlebih hidupnya, semakin ringan kaki dan tangannya, dan selalu siap membantu sesama yang kekurangan.

f. Cengkir gadhing

Air kelapa muda (banyu degan), adalah air suci bersih, dengan lambang ini diharapkan cinta mereka tetap suci sampai akhir hayat.

g. Setundhun gedang raja suluhan (setandan pisang raja)

Semoga kelak mempunyai sifat seperti raja hambeg para marta, mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi.

h. Tebu wulung watangan (batang tebu hitam)

Kemantapan hati (anteping kalbu), jika sudah mantap menentukan pilihan sebagai suami atau istri, tidak tengok kanan-kiri lagi.

i. Kembang lan woh kapas (bunga dan buah kapas)

Harapannya agar kedua pengantin kelak tidak kekurangan sandang, pangan, dan papan. Selalu pas, tetapi tidak pas-pasan.

j. Kembang setaman dibokor (bunga setaman yang ditanam di air dalam bokor)

Harapannya agar kehidupan kedua pengantin selalu cerah ibarat bunga di taman.

4. Siraman

Ubarampe yang harus disiapkan berupa air bunga setaman, yaitu air yang diambil dari tujuh sumber mata air yang ditaburi bunga setaman yang terdiri dari mawar, melati dan kenanga. Tahapan upacara siraman adalah sebagai berikut :

- calon pengantin mohon doa restu kepada kedua orangtuanya.

- calon mantu duduk di tikar pandan tempat siraman.

- calon pengatin disiram oleh pinisepuh, orangtuanya dan beberapa wakil yang ditunjuk.

- yang terakhir disiram dengan air kendi oleh bapak ibunya dengan mengucurkan ke muka, kepala, dan tubuh calon pengantin. Begitu air kendi habis, kendi lalu dipecah sambil berkata “Niat ingsun ora mecah kendi, nanging mecah pamore anakku wadon.

5. Adol dhawet

Upacara ini dilaksanakan setelah siraman. Penjualnya adalah ibu calon pengantin putri yang dipayungi oleh bapak. Pembelinya adalah para tamu dengan uang pecahan genting (kreweng). Upacara ini mengandung harapan agar nanti pada saat upacara panggih dan resepsi, banyak tamu dan rezeki yang datang.

6. Midodareni

Midodareni adalah malam sebelum akad nikah, yaitu malam melepas masa lajang bagi kedua calon pengantin. Acara ini dilakukan di rumah calon pengantin perempuan. Dalam acara ini ada acara nyantrik untuk memastikan calon pengantin laki-laki akan hadir dalam akad nikah dan sebagai bukti bahwa keluarga calon pengantin perempuan benar-benar siap melakukan prosesi pernikahan di hari berikutnya. Midodareni berasal dari kata midodareni (bidadari), lalu menjadi midodareni yang berarti membuat keadaan calon pengantin seperti bidadari. Dalam dunia pewayangan, kecantikan dan ketampanan calon pengantin diibaratkan seperti Dewi Kumaratih dan Dewa Kumajaya.

Babak V (Tahap Puncak Acara)

1. Ijab qobul

Peristiwa penting dalam hajatan mantu adalah ijab qobul dimana sepasang calon pengantin bersumpah di hadapan naib yang disaksikan wali, pinisepuh dan orang tua kedua belah pihak serta beberapa tamu undangan. Saat akad nikah, ibu dari kedua pihak, tidak memakai subang atau giwang guna memperlihatkan keprihatinan mereka sehubungan dengan peristiwa menikahkan atau ngentasake anak.

2. Upacara panggih

Adapun tata urutan upacara panggih adalah sebagai berikut :

a. Liron kembar mayang

Saling tukar kembar mayang antar pengantin, bermakna menyatukan cipta, rasa dan karsa untuk mersama-sama mewujudkan kebahagiaan dan keselamatan.

b. Gantal

Daun sirih digulung kecil diikat benang putih yang saling dilempar oleh masing-masing pengantin, dengan harapan semoga semua godaan akan hilang terkena lemparan itu.

c. Ngidak endhog

Pengantin putra menginjak telur ayam sampai pecah sebagai simbol seksual kedua pengantin sudah pecah pamornya.

d. Pengantin putri mencuci kaki pengantin putra

Mencuci dengan air bunga setaman dengan makna semoga benih yang diturunkan bersih dari segala perbuatan yang kotor.

e. Minum air degan

Air ini dianggap sebagai lambang air hidup, air suci, air mani (manikem).

f. Di-kepyok dengan bunga warna-warni

Mengandung harapan mudah-mudahan keluarga yang akan mereka bina dapat berkembang segala-galanya dan bahagia lahir batin.

g. Masuk ke pasangan

Bermakna pengantin yang telah menjadi pasangan hidup siap berkarya melaksanakan kewajiban.

h. Sindur

Sindur atau isin mundur, artinya pantang menyerah atau pantang mundur. Maksudnya pengantin siap menghadapi tantangan hidup dengan semangat berani karena benar.

Setelah melalui tahap panggih, pengantin diantar duduk di sasana riengga, di sana dilangsungkan tata upacara adat Jawa, yaitu :

i. Timbangan

Bapak pengantin putri duduk diantara pasangan pengantin, kaki kanan diduduki pengantin putra, kaki kiri diduduki pengantin putri. Dialog singkat antara Bapak dan Ibu pengantin putri berisi pernyataan bahwa masing-masing pengantin sudah seimbang.

j. Kacar-kucur

Pengantin putra mengucurkan penghasilan kepada pengantin putri berupa uang receh beserta kelengkapannya. Mengandung arti pengantin pria akan bertanggung jawab memberi nafkah kepada keluarganya.

k. Dulangan

Antara pengantin putra dan putri saling menyuapi. Hal ini mengandung kiasan laku memadu kasih diantara keduanya (simbol seksual). Dalam upacara dulangan ada makna tutur adilinuwih (seribu nasihat yang adiluhung) dilambangkan dengan sembilan tumpeng yang bermakna :

- tumpeng tunggarana : agar selalu ingat kepada yang memberi hidup.

- tumpeng puput : berani mandiri.

- tumpeng bedhah negara : bersatunya pria dan wanita.

- tumpeng sangga langit : berbakti kepada orang tua.

- tumpeng kidang soka : menjadi besar dari kecil.

- tumpeng pangapit : suka duka adalah wewenang Tuhan Yang Maha Esa.

- tumpeng manggada : segala yang ada di dunia ini tidak ada yang abadi.

- tumpeng pangruwat : berbaktilah kepada mertua.

- tumpeng kesawa : nasihat agar rajin bekerja.

3. Sungkeman

Sungkeman adalah ungkapan bakti kepada orang tua, serta mohon doa restu. Caranya, berjongkok dengan sikap seperti orang menyembah, menyentuh lutut orang tua pengantin perempuan, mulai dari pengantin putri diikuti pengantin putra, baru kemudian kepada bapak dan ibu pengantin putra.

C. TINJAUAN DENGAN PENDEKATAN SEMIOTIKA

Pendekatan yang dipakai dalam makalah ini adalah pendekatan semiotika. Semiotika memiliki dua tokoh, yakni Ferdinand de Saussure (1857-1913) dan Charles Sander Peirce (1839-1914). Keduanya mengembangkan ilmu semiotika secara terpisah dan tidak mengenal satu sama lain, Saussure di Eropa dan Peirce di Amerika Serikat. Latar belakang keilmuan Saussure adalah Linguistik, sedangkan Peirce filsafat. Saussure menyebut ilmu yang dikembangkannya ‘semiologi’ (semiology), sedangkan Peirce menyebut ilmu yang dibangunnya ‘semiotika’ (semiotics). Dalam perkembangan selanjutnya istilah ‘semiotika’ lebih popular dari pada ‘semiologi’.

Berdasarkan hubungan tanda dan objek, Peirce membagi tanda menjadi tiga, yakni ikon (icon), indeks (index) dan simbol (symbol). Ikon adalah sesuatu yang berfungsi sebagai tanda berdasarkan kemiripannya dengan sesuatu yang lain. Indeks adalah sebuah tanda yang dalam corak tandanya tergantung dari adanya sebuah ‘objek’ atau denotatum. Simbol adalah tanda yang hubungan antara tanda dan objeknya ditentukan oleh sebuah peraturan yang berlaku umum. Berikut penjelasan tanda berdasarkan kenyataan hubungan dengan jenis dasarnya :

1. Ikon

Ikon merupakan tanda yang menyerupai benda yang diwakilinya, atau suatu tanda yang menggunakan kesamaan atau ciri-ciri yang sama dengan apa yang dimaksudkannya. Dalam hal ini cincin emas, seperangkat busana putri dan uang merupakan ikon, karena benda-benda tersebut mewakili benda yang sebenarnya.

2. Indeks

Indeks adalah tanda yang sifat tandanya tergantung dari keberadaanya suatu denotasi, sehingga dalam terminologi Peirce merupakan secondness. Dengan kata lain, indeks adalah suatu tanda yang mempunyai kaitan atau kedekatan dengan apa yang diwakilinya. Dalam hal ini tarub, kembar mayang, dan tuwuhan merupakan indeks. Hal ini dikarenakan item tersebut hanya ditemui dalam upacara pernikahan adat Jawa.

3. Simbol

Simbol adalah suatu tanda, dimana hubungan tanda dan denotasinya ditentukan oleh peraturan yang berlaku umum atau ditentukan oleh suatu kesepakatan bersama (konversi). Cincin emas, seperangkat busana putri, perhiasan yang terbuat dari emas, intan dan berlian; makanan tradisional, buah-buahan, daun sirih, peningset, janur, daun kluwih, daun beringin lengkap dengan ranting-rantingnya, daun alang-alang, daun dadap sirep, seuntai padi, cengkir gadhing, setandan pisang raja, batang tebu hitam, bunga dan buah kapas, bunga setaman dan sungkeman merupakan simbol. Hal ini dikarenakan masing-masing item tersebut memiliki makna simbolis yang terkandung di dalamnya.

D. PENUTUP

Demikianlah tata upacara pernikahan Jawa yang sampai saat ini masih digunakan dalam pernikahan di Jawa. Jika diamati secara detail, prosesi pernikahan di Jawa terkesan “njlimet atau rumit�. Hal ini dikarenakan banyaknya perlambang yang dipakai di dalamnya. Kenyataan ini tidak dapat dipungkiri, karena sampai saat ini masyarakat Jawa masih senang menggunakan simbol atau perlambang dalam kehidupannya.

REFERENSI

__________. 2005. Adat Istiadat Jawa. http://www.karatonsurakarta.com (diakses 14 Januari 2008 pukul 15.15 WIB).

Mangun Hardjodikromo. 2005. Adat Istiadat Jawa : Manusia Jawa Sejak Dalam Kandungan Sampai Wafat. www.semarasanta.wordpress.com> (diakses 14 Januari 2008 pukul 15.15 WIB).

Panuti Sujiman. 1992. Serba-Serbi Semiotika. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Sumarsono. 2007. Tata Upacara Pengantin Adat Jawa. Jakarta: PT. Buku Kita.
Diposkan oleh yohanes.weddingsby@blogspot.com

semoga aku bisa

From: Dian Asih Purbani (forum FB)

for u only Momsss....

"Sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita sholehah. Dan perkara yang pertama kali di tanyakan kepada seorang wanita pada hari kiamat nanti, adalah mengenai sholat 5 waktu dan ketaatanya terhadap suami" (HR.Ibnu Hibban dari Abu Hurairah)



Ada 10 wasiat Rasulullah SAW kepada putrinya Fatimah binti Rasulullah. 10 wasiat yang beliau sampaikan merupakan mutiara yang termahal nilainya bila kemudian dimiliki oleh setiap istri sholehah...



Wasiat tersebut adalah:



1).Ya, Fatimah kepada wanita yang membuat tepung untuk suami dan anak-anaknya, Allah pasti akan menetapkan kebaikan baginya dari setiap biji gandum melebur kejelekan dan meningkatkan derajat wanita itu.



2). Ya, Fatimah kepada wanita yang berkeringat ketika menumbuk tepung untuk suami dan anak-anaknya,niscaya Allah menjadikan dirinya dengan neraka 7 tabir pemisah.



3).Ya, Fatimah. Tiadalah seorang wanita yang meminyaki rambut anak-anaknya lalu menyisirnya dan mencuci pakaianya, melainkan Allah menetapkan pahala memberi makan seribu orang yang kelaparan dan memberi pakaian seribu orang yang telanjang.



4). Ya, Fatimah, Tiadalah wanita yang menahan kebutuhan tetangganya, melainkan Allah akan menahanya dari minum telaga kautsar pada hari kiamat nanti.



5). Ya, Fatimah, yang lebih utama dari keutamaan diatas adalah keridhoan suami terhadap istri. Andaikata suamimu tidak ridho kepadamu,maka akt tidak akan mendo'akanmu. Ketahuilah, Wahai Fatimah. Kemarahan suami adalah kemurkaan Allah.



6). Ya, Fatimah. Apabila wanita mengandung, maka malaikat memohonkan ampunan baginya,dan Allah menetapkan baginya setiap hari seribu kebaikan serta melebur seribu kejelekan.Ketika wanita merasakan sakit akan melahirkan,Allah menetapkan pahala baginya sama dengan pahala para pejuang di jalan Allah.

Setelah seorang wanita melahirkan kandunganya,maka bersihlah dosa-dosanya seperti ketika dia di lahirkan dari kandungan ibunya.

Apabila seorang wanita meninggal dunia ketika melahirkan,

maka dia tidak akan membawa dosa sedikit pun dan akan di anggap sebagai mati syahid.

Di dalam kubur akan mendapat pertamanan indah yang merupakan bagian dari taman syurga.

Dan Allah memberikan pahala kepadanya sama dengan pahala 1000 orang yang melaksanakan ibadah haji dan umrah, dan seribu Malaikat memohonkan ampunan baginya hingga hari kiamat.



7). Ya, Fatimah, Tiadalah wanita yang melayani suami selama sehari semalam dengan rasa senang dan ikhlas,melainkan Allah mengampuni dosa-dosanya serta memakaikan pakaian padanya di hari kiamat berupa pakaian yang serba hijau, dan menetapkan baginya setiap rambut pada tubuhnya seribu kebaikan. Dan Allah memberikan kepadanya pahala 100 kali beribadah haji dan umrah.



8). Ya Fatimah, Tiadalah wanita yang tersenyum di hadapan suami,

melainkan Allah memandangnya dengan pandangan penuh kasih sayang(rahmat).



9). Ya, Fatimah, Tiadalah wanita yang membentangkan alas tidur untuk suami dengan rasa senang hati,melainkan para Malaikat yang memanggil dari langit menyeru wanita itu agar menyaksikan pahala amalnya,dan Allah mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang.



10). Ya, Fatimah. Tiadalah seorang wanita yang membantu meminyaki kepala suaminya dan menyisir rambutnya, meminyaki jenggot dan memotong kumisnya, serta memotong kukunya,melainkan Allah memberi minuman dari air syurga yang di kemas indah yang di datangkan dari sungai-sungai Syurga.Dan Allah mempermudah sakaratul maut baginya,

bebas dari seksa neraka serta dapat melintasi siratal-mustaqin dengan selamat.

cerita horror

*peringatan.......tidak di sarankan untuk di baca penderita lemah jantung dan untuk anak di bawah umur harap dengan bimbingan orang tua.... ;))

Awal mula melihat sesuatu yg di sebut 'hantu'
Adalah suatu malam di rumah omku saat aku kelas satu SD. Waktu itu blm ada listrik di kampungku. Sesekali aku di ajak menginap sama mbahku di rumah om untuk menemani bulik dan  dua org sepupuku yg msh kecil, krn omku yg seorang pelaut jarang pulangnya. Nah di suatu malam itu tiba2 aku ingin pipis. Karena blm ada kamar mandi di dalam rumah, jadi tuk buang hajat mesti kebelakang di luar rumah. Dan krn aku takut ke sumur sendirian aku jongkok aja di samping rumahnya omku itu...secara kan msh kecil jadi sah2 ajalah pipis sembarangan...hehehe. Tempatku jongkok itu berhadapan dengan sumur kira-kira 8-10 meteran. Lagi jongkok begitu tiba2 kulihat ada orang di sumur ( pagar sumur hanya dari anyaman bambu yg di sebut 'gedek' dan setinggi bahu org dewasa, tanpa pintu). Terlihat jelas krn saat itu kebetulan ada sinar bulan. Awalnya aku senang krn merasa ada yg menemani (meski pipisku disamping teras dan di tungguin sepupuku tetep aja serem ). Soale sepupuku jg penakut palagi msh kecil blm sekolah jd meski bilangnya nganter tetep aja nungguinnya dari jauh sambil liat TV...huh.. :p
Sambil melakukan panggilan alam aku perhatiin sosok di sumur itu, kupikir org mau mandi trus dia nyari timba (belum kenal mesin pompa waktu itu...kan blum ada listrik masuk desa.. ^^). Dia memutari sumur tiga kali. Batinku..."bodoh benar sih kan timbanya di situ...dari sini aja kelihatan kok masa dia gak lihat?"...sambil ngebatin begitu aku mikir...kok orang ini serem ya, badannya item gitu, kekar rambutnya awut2an lagi...*ini msh sambil jongkok dan buang hajat lho...qqq*....trus tiba2 sosok itu menuju pintu yg berhadapan langsung sama aku...berdiri diam di pintu merhatiin aku....kyaaaa....kok jadi tambah seremmm....semakin terlihat sosoknya yg item besar, bajunya berbahan kain tebal seperti dari karung goni, trus rambutnya seperti jerami di bawah topi ala bakul sapi...pikirku "ih...serem banget sih org itu...kok seperti....gen...gen...genderuwooo".  Waaaaa.......ketika sosok itu smakin mendekati aku, aku udah gak tahan lagi, langsung lari meski belum sempat pake celana dan keperluankupun belum selesai. Aku terus teriak ada hantuuu....sampe orang2 yg lagi nonton tv datang sambil nyorotin senter ke sumur....sosok yang kulihat gak ada. Tapi aku benar2 melihatnya...sampai sekarang aku juga masih bs mengingatnya. Btw....nulis cerita ini malam2 begini sendirian kok jadi merinding nih bulu roma.....hiyyyy....cerita selanjutnya kuteruskan besok aja ya....
 penjaga hatiku.....i luv u soooooo mwaahhh 



 sweet memory with you

pasrahku

Apa kabarku?....tidak begitu baik bahkan dibilang sangat tidak baik. Aku tersesat dan tak tau arah...ingin cari jalan keluar tapi keterangan 'exit' tak kunjung kujumpai...bingung teramat bingung. Pernah dalam keadaan yang sama, dan terlewati seperti sebuah keajaiban. Kali ini akankah keajaiban itu ada lagi..?
Berada dalam titik kepasrahan tertinggi itulah keadaanku kini. Sakit luar dalam namun aku harus mampu bertahan.  Tetap kuingat dan kuyakin ditiap-tiap kesulitan pasti ada kemudahan...walaupun sejujurnya aku sungguh-sungguh tidak tahu lagi harus bagaimana, apa yang mesti aku lakukan...semua tertutup rasanya...hanya pasrah..
Yang lebih membuatku sedih dan semakin berat, karena kondisiku ini aku memberi kesulitan pula pada orang-orang terdekatku...padahal demi Allah aku tak mau seperti itu...aku ingin memberi mereka kebahagiaan bukan kesusahan...tapi yang terjadi justru sebaliknya. Terkadang aku merasa gagal...aku merasa benar-benar tak berguna...
Semoga ujian kesusahan kali ini bisa aku lewati Ya Allah.....dengan ridho-Mu.
 

Pak Janggut

 




Cergam Pak Janggut kukenal di masa SD, kenal pertama kali dari majalah BOBO, itupun majalah dapat pinjam. Kemudian saat masuk SMP aku ingin punya koleksi sendiri. Meminta uang sama ortu tidak mungkin kala itu. Uang saku tiap hari dua ratus rupiah sudah termasuk uang naik angkot pulang pergi. Tidak seperti anakku sekarang, pingin beli komik baru tinggal minta, tinggal merengek...dulu kalau aku merengekpun bukannya dapat apa yang kuminta malah dapat marah... huftt...soalnya bapak dan ibuku yang guru SD sudah dapat majalah tiap bulan BELIA, CERIA, Panjebar Semangat dan Si Kuncung. 
So....apa yang aku lakukan akhirnya....aku harus hemat, menyisihkan uang saku yang sudah sedikit itu. Caranya....irit jajan  *hiks* dan cari boncengan....hehehe. Untung waktu SMP badanku kurus dan mungil... ^ ^ jadi gampang banget cari boncengan bahkan tanpa memintapun tawaran berdatangan....hahay
Sedikit demi sedikit terkumpulah uang tuk beli majalah BOBO. Ada toko buku (satu-satunya) yang kulewati ke arah kampungku. Aku pesen aja sama mas penjaganya tuk menyisihkan satu majalah untukku setiap minggu. Saat majalah impianku datang betapa senang dan bangganya hatiku. 
Cukup banyak juga yang terkumpul, berhenti beli ketika sudah tidak ada cerita Pak Janggutnya lagi, dan ketika cerita si deni manusia ikan tamat.... :D
Tapi smua majalahku itu sudah gak ada lagi soale sudah aku sumbangin ke perpustakaan desa yang waktu itu di kelola remaja desa. Sekarang gak tau lagi nasibnya. 
Kembali ke Pak Janggut, tuk anak-anak sekarang mungkin kurang populer cergam satu ini. Lebih ngetop Doraemon. Padahal ada kemiripan, kalau Pak Janggut punya buntelan ajaib sedang Doraemon punya kantong ajaib. Perbedaannya alat-alat yang di keluarkan Doraemon adalah alat-alat masa depan sedang Pak janggut barang-barang yang ada di jamannya. Tapi dengan teknik pewarnaan yang klasik dan latar belakang jaman kerajaan eropa cergam Pak Janggut punya nilai lebih menurutku.  
Namun baik cergam Pak Janggut ataupun komik Doraemon semua aku suka, semua favoritku....coz saat baca cergam Pak Janggut aku seperti tersedot ke masa lalu dan saat baca Doraemon aku seolah-olah ikut berpetualang ke masa depan... 
Cari cergam Pak Janggut sudah sulit, belum ada cetak ulangnya. Thanks God...dengan teknologi saat ini bisa browsing inet dan...taraaaa...akhirnya dapat juga. Salah satunya cergam empat halaman di atas....bagi yang belum kenal Pak janggut silahkan di baca and enjoy it..... ^ ^ 

yummyyy.... :9

Salah satu hal yang membuatku bahagia, ketika aku memasak dan orang-orang yang kusayangi menikmati hasil masakanku. Hal tersebut menjadi sebuah penghargaan atas jerih payahku. Melihat senyuman dan kata "enak" dari mereka adalah kebanggaanku...


Kukira sebagian besar wanita mengingankan hal yang sama, Karena itu mencoba resep menjadi salah satu hobbyku...banyak koleksi buku resep di rumahku. Bahkan dulu sebelum aku tertarik untuk terjun di dunia tata rias, aku menyibukkan diri ikut workshop memasak secara rutin yang diadakan majalah Sedap Sekejab. 
Banyak hal yang aku dapat dengan mengikuti event seperti itu, ilmu-ilmu baru, trik dan tips memasak dan menyajikan makanan.


Bahan masakan yang asing ketika baca buku resep seringkali kuketahui melalui event tersebut. Karena tak sekedar membaca tapi juga secara langsung melihat prakteknya dan juga bisa tanya jawab dengan master-masternya.
Ada yang membuatku terkesan ketika mengikuti workshop bogasari di salah satu universitas swasta di Semarang.  Saat itu aku baru melihat secara langsung peralatan untuk membuat roti yang canggih sehingga membuat roti dari berkilo-kilo tepungpun bukan lagi menjadi pekerjaan yang berat. Sebelumnya membuat roti secara manual maksimal kemampuan hanya setengah kilo tepung. Itupun setengah mati untuk menguleni sampai kalis.. ^ ^'


Seringkali juga berkreasi sendiri...terutama kalau ada bahan yang susah di dapat, mesti pintar-pintar putar otak.. ^_~
Ketika berhasil coba-coba ide sendiri...senangnyaaaa.... *u*
Makanan enak tak harus mahal atau mewah....dengan bahan murah meriah dan mudah di dapat bisa juga jadi kegemaran keluarga....contohnya masakan yang ada di foto-foto itu...bahan mudah di dapat, gampang di buat dan pasti enak....smua jadi senang... ^ ^ 

AZAYAKA salon & rias pengantin


 


 Menerima jasa rias pengantin solo putri, solo basahan, jogya putri, jogya paes ageng, modifikasi, modern, rias wisuda dll. 

resah

Sungguh saat seperti ini ingin sekali kembali ke masa kecil dulu. Hanya memikirkan sekolah dan kesedihan cuma karena di marahi orang tua atau bertengkar dengan teman ala kanak-kanak. Setelah dewasa kini...begitu kompleks masalah yang harus dihadapi....pusing bin mumet tak tau lagi mesti ngapain...
Dulu ketika aku gundah dan sedih tinggal lari ke sawah belakang rumah, duduk di bawah rimbunnya rumpun bambu merasakan belaian angin, melihat padi menghijau, awan-awan putih berarak dan juga aktivitas para petani di sawah. Semua itu bisa memberi rasa tentram di hatiku.
Sekarang tuk melakukan hal itu saja sudah susah, keadaan sudah berubah, tak ada lagi rumpun bambu tempat bermain dulu, bahkan jalan menuju ke sawah itu telah tertutup tembok batu. 
Tuhan....resah hatiku kau yang tau...aku merasa stagnan tak bisa apa-apa, hanya pasrah pada-Mu....hanya berharap pertolongan dan keajaiban dari-Mu tuk merubah keadaanku. Buat aku bangga pada diriku sendiri Tuhan.... 

Cinta Laura - Guardian Angel